Serial Warrior Season 3 akhirnya hadir sekaligus menjadi musim terakhir dari waralaba ini. Banyak penggemar merasa kecewa karena harus berpisah, termasuk saya sendiri, sebab drama laga yang terinspirasi dari ide Bruce Lee ini sejak awal sudah mampu memberikan perpaduan cerita, aksi, dan politik yang begitu memikat.
Musim ketiga ini dibuka dengan tekanan besar terhadap Hop Wei. Pemerintah San Francisco memperketat aktivitas mereka sehingga Young Jun dan Ah Sahm terpaksa mencari cara bertahan hidup. Jalan keluar yang mereka pilih memang gila sekaligus berani, yaitu mencetak uang palsu. Solusi ini menjadi semakin menarik setelah mereka merekrut seorang perempuan yang sangat ahli dalam urusan percetakan.
Di sisi lain, Mai Ling sebagai pemimpin Long Zhi semakin menguatkan posisinya di Pecinan. Dengan strategi licik, ia berhasil mengakuisisi organisasi Jiao Yong yang dipimpin oleh Kong Pak. Fakta bahwa Kong Pak dan Li Yong merupakan saudara seperguruan membuat hubungan Long Zhi semakin kuat dan sulit digoyahkan. Alur ini memperlihatkan bagaimana ambisi dan politik antar tong bisa memicu pertarungan yang lebih besar.
Ketegangan tidak hanya terjadi di dunia organisasi Tionghoa, tetapi juga di ranah politik San Francisco. Pemilihan walikota baru semakin dekat, dan sang walikota harus mencari cara agar tetap relevan di mata masyarakat. Intrik politik yang ditampilkan membuat cerita semakin kompleks dan berlapis, seolah ingin menegaskan bahwa konflik tidak hanya soal pertarungan di jalanan, melainkan juga perebutan kekuasaan di balik meja.
Musim ini juga menyorot perkembangan karakter yang makin berwarna. Dylan Leary, yang kini terjun ke partai buruh Irlandia, terpaksa menjalani jalan berliku dengan melakukan berbagai cara kotor demi memperjuangkan kaumnya. Sementara itu, Ah Toy bersama para perempuan berusaha memulai hidup baru di perkebunan anggur, sebuah momen yang menyentuh sekaligus memperlihatkan sisi lain dari cerita keras di Pecinan.
Namun, tentu saja kekuatan utama Warrior Season 3 tetap pada adegan pertarungannya. Andrew Koji sebagai Ah Sahm dan Joe Taslim sebagai Li Yong tampil sangat menawan dengan aksi laga yang penuh energi. Intensitas pertarungan, koreografi yang detail, dan akting mereka yang badass menjadi alasan kuat mengapa serial ini begitu dicintai.
Sebagai musim penutup, Warrior Season 3 benar-benar memberikan kesan yang memuaskan. Ceritanya semakin kompleks, karakter berkembang dengan baik, dan setiap konflik memiliki bobot emosional yang membuat penonton ikut terbawa. Meskipun berakhir, saya merasa potensi serial ini masih sangat besar. Semoga saja Netflix mempertimbangkan untuk melanjutkannya di masa depan.
Terima kasih telah membaca ulasan ini. Wassalamu’alaikum.
Gambar : Pinterest, IMDb
1 Komentar
Ulasan yang menarik. Saya salut sih dengan solusi Ah Sahm yang berani nyoba bisnis uang palsu. Jadi penasaran gimana cara mereka memasarkan uang palsu ini. Ada Joe Taslim pastinya nih series berikan aksi gulat yang keren abis.
BalasHapus