Telusuri

Warrior Musim 1 – Serial Pecinan Paling Ganas di Netflix


Di saat banyak orang sedang ramai-ramainya menyaksikan Squid Game musim 3 yang baru saja dirilis, saya justru sedang asyik-asyiknya menikmati satu serial bertema Tionghoa-Amerika yang diam-diam masuk ke Netflix, yaitu Warrior.

Tanpa angin, tanpa hujan—saya melihat judul Warrior dan penasaran dengan cuplikan singkatnya di Netflix. Saya klik, dan... saya langsung terpikat. Serial ini benar-benar di luar dugaan. Saya puas.

Sedikit informasi penting: Warrior sebenarnya adalah naskah orisinil peninggalan Bruce Lee yang ia tulis sebelum wafat. Sayangnya, naskah ini tak sempat diwujudkan semasa hidupnya. Tapi alhamdulillah, ada orang-orang yang kemudian mewujudkan mimpi itu—dan hasilnya benar-benar keren!

Serial ini berkisah tentang Ah Sahm, seorang imigran dari Cina yang datang ke San Francisco, Amerika, demi mencari adiknya yang bernama Xiao Jing. Namun, sesampainya di Pecinan San Francisco, ia malah terseret dalam pusaran konflik politik, rasial, hingga kekerasan jalanan yang rumit dan penuh bahaya.



Mampukah Ah Sahm menemukan sang adik di tengah segala kekacauan ini?

Secara pribadi, saya memang punya ekspektasi tinggi terhadap serial ini, terutama soal pertarungan kungfu-nya. Tema Pecinan, buruh migran Tionghoa, dan setting akhir abad ke-19 Amerika benar-benar mengundang rasa penasaran saya. Dan hasilnya? Sangat memuaskan.



Latar waktu cerita ini berada di akhir abad ke-19, masa ketika Amerika sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur dan industri. Tenaga kerja menjadi kebutuhan utama. Dan di sanalah dua kelompok buruh utama hadir: orang Irlandia dan orang Tionghoa.

Buruh asal Irlandia memang datang lebih dulu, tapi keberadaan mereka mulai tergeser karena tenaga kerja Tionghoa dibayar jauh lebih murah. Dari sini muncul konflik sosial yang tajam, dan menjadi salah satu isu utama dalam cerita Warrior.

Tapi masalah di Pecinan tidak berhenti di situ. Serial ini juga menyajikan konflik internal antar sesama warga Tionghoa, terutama lewat tiga Tong (kelompok organisasi rahasia Tionghoa) yang berkuasa di Pecinan:

  1. Hop Wei

  2. Long Zhi

  3. Fung Hai

Ketiga kelompok ini memiliki kekuatan dan kepentingan masing-masing, dan saling berhadapan secara brutal.

Ada pula karakter perempuan kuat bernama Ah Toy, pemilik rumah bordil yang punya pengaruh besar dalam jalannya cerita. Tokohnya kompleks, dan punya sisi misterius serta kekuatan tersembunyi.



Di sepanjang musim pertama ini, kita akan disuguhi perang antar geng, konflik rasial, hingga intrik politik antara pejabat Amerika dan komunitas Pecinan. Serial ini bukan hanya soal Ah Sahm, tapi juga menggambarkan realita kelam sejarah Amerika yang jarang diangkat secara gamblang.

Untuk aksi pertarungan, Warrior tidak tanggung-tanggung. Adegan tarungnya intens, cepat, dan koreografinya sangat keren. Apalagi melihat Joe Taslim sebagai Li Yong dan Andrew Koji sebagai Ah Sahm—benar-benar menghadirkan perpaduan aksi dan emosi yang mengesankan.

Namun perlu saya tekankan: serial ini benar-benar untuk penonton dewasa. Banyak adegan kekerasan, darah, pembunuhan, hingga konten seksual yang sangat eksplisit. Jadi mohon bijak dalam menontonnya, dan pastikan sesuai usia serta nilai-nilai yang diyakini.

Secara keseluruhan, saya merasa amat bersyukur bisa menemukan serial ini. Penuh nilai budaya, sejarah, dan aksi. Dan tentu saja, saya akan lanjut menyaksikan musim ke-2 dan ke-3-nya secepat mungkin.

Mungkin hanya itu yang bisa saya tuliskan untuk ulasan kali ini. Semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Gambar : Pinterest, Tangkapan Layar YouTube

Posting Komentar

0 Komentar