Telusuri

Si Miskin yang Dermawan

Assalamu'alaikum para pembaca semuanya, semoga sehat selalu ya. Oke kembali lagi di resensi buku yang ada di blog sederhana ini hehe, kali ini saya ingin mengulas atau memberikan resensi dari buku yang tadi siang saya selesaikan dan buku ini bisa teman-teman baca di aplikasi iPusnas.

Sumber : iPusnas

Sesuai judulnya ya, jadi cerita dalam buku ini mengisahkan tentang seorang nelayan miskin yang hatinya itu dermawan dan suka memberi makan fakir miskin di sekitarnya. Semuanya berawal dari sang adipati kerajaan yang menyamar menjadi seorang pengemis di malam hari karena baru saja terinspirasi oleh pesinden yang menyanyikan sebuah syair tentang rakyat miskin.

Sang adipati bermaksud ingin melihat kondisi rakyat yang dipimpin olehnya, sampai suatu malam adipati mendapat informasi dari pengemis lain bahwa ada seorang dermawan yang bernama Ki Bandulwesi seorang nelayan yang miskin namun suka memberi makan bagi mereka yang membutuhkan, karena penasaran akhirnya adipati yang menyamar itu pun pergi ke rumah Ki Bandulwesi. 

Sesampainya di sana sang adipati disambut dengan ramah dan dipersilakan makan sepuasnya hingga kenyang, dari sana adipati berbincang dengan Ki Bandulwesi dan ia mengajak adipati itu untuk ikut bekerja sebagai nelayan bersamanya. Sang adipati sebenarnya merasa tersinggung karena ia menemukan ada dari rakyatnya yang lebih dermawan darinya walau miskin tapi tetap berbaik hati berbagi untuk sesama. 

Akhirnya setelah pulang dari rumah Ki Bandulwesi sang adipati melakukan banyak hal yang sekiranya dapat menyulitkan keadaan Ki Bandulwesi untuk mengujinya apakah dengan segala kesulitan yang ada orang ini masih akan membantu sesama atau menutup pintu rumahnya dan berhenti menjadi dermawan. 

Oke hanya sekian ceritanya saya sampaikan agar teman-teman tidak terkena bocoran dari saya hehe, karena nanti tidak akan seru jika saya ceritakan semuanya kan? Kesan setelah saya membaca buku ini sangat tercerahkan dan begitu dalam maknanya. 

Dalam situasi apapun kita sebagai manusia harus tetap berbaik sangka dan bijak dalam mengambil keputusan kedepan dan walau dalam keadaan sempit sekali pun kita tetap diberikan kemudahan oleh Tuhan untuk berbagi dan memberi kebahagiaan walau hanya makanan yang sederhana. Pesan yang terkandung dalam buku ini begitu menggugah hati saya akan pentingnya berbagi dan berbuat baik. 

Buku ini sendiri tidaklah tebal ya teman-teman hanya 40 halaman saja namun bukan berarti ceritanya tidak menarik dan alurnya cepat dan tidak dalam ceritanya. Dengan pesan-pesan yang terkandung dalam setiap babnya dapat membuat kita selalu penasaran dan ingin segera menyelesaikan ceritanya dalam sekali duduk.

Yupz, mungkin hanya sekian resensi buku yang bisa saya tuliskan bagi teman-teman semuanya semoga dapat bermanfaat dan menarik minat teman-teman untuk selalu haus akan membaca. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini jika dirasa bermanfaat dan perlu diketahui banyak orang ya, Wassalamu'alaikum.

Posting Komentar

7 Komentar

  1. Setuju sekali Kak, bahwa dalam berbagai situasi apapun kita harus tetap berbaik sangka dan bijak dalam mengambil keputusan. Itu pesan singkat yang aku baca dari bocor an kisah ini. Menarik!

    BalasHapus
  2. Cerita rakyat di Indonesia memang sangat menarik untuk dibaca, sebab kental akan makna dan pelajaran yg dapat dipetik dikehidupan sehari-hari

    BalasHapus
  3. cerita rakyat yang menarik. bener banget kita emang harus berprasangka baik. di islam sendiri disebutkan berulang kali. tapi, kadang namanya manusia sering khilafnya apalagi kalo lagi capek hehe

    BalasHapus
  4. Sepertinya bukunya singkat padat dan jelas pesan moril nya ya kak. Insight nya dalam sekali. Terus berbuat baik meski dalam keadaan sulit sekalipun.

    BalasHapus
  5. Moral value dari cerita rakyat biasanya sangat tinggi dan ngena ke kita untuk diambil hikmahnya. Pun dari cerita si miskin yang dermawan ini. Kita dapat belajar dari sosok Ki Bandulwesi yang tetap terjaga sifat dermawannya dengan segala kondisi yang ada pada dirinya

    BalasHapus
  6. Adipati nih lucu juga ya..eheheh kaya orang zaman sekarang ketika ada orang yang berbuat baik, harus diuji dulu bukannya malah terinspirasi :v..
    Tapi gak boleh judge langsung gini nih untuk adipati itu
    Otw download aplikasi iPusna nih

    BalasHapus
  7. Ternyata tidak terlalu tebal ya bukunya, hanya 40 halaman saja, coba cari di iPusnas lah, barang kali lowong belum banyak yang baca.

    BalasHapus
Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)