Telusuri

IT : Chapter One


Tulisan ini hadir tepat setelah saya menyelesaikan menonton film IT karya adaptasi dari novel Stephen King. Penulis novel horor yang karyanya banyak diadaptasi ke film.

Untuk kedepannya mungkin saya juga akan langsung menulis ulasan ya setelah selesai nonton film, biar lebih segar aja ingatannya dibandingkan harus nulis ulasan beberapa hari atau pekan kemudian yang kemungkinan akan lupa beberapa hal.

Film IT Chapter One ini saya saksikan di platform Netflix dengan durasi 2 jam lebih. Saya sangat sangat terlambat menikmati film ini sejak tayangnya di 2016 lalu. Namun itu semua terbayar hari ini, mari kita ulas film IT ini. 



Berlatar di sebuah kota bernama Derry yang setiap 27 tahun sekali terdapat sebuah peristiwa aneh yang melibatkan hilangnya anak-anak dan orang dewasa di kota itu. 

Kemudian kita diperlihatkan seorang anak bernama Georgie yang bermain kapal kertas saat hujan hingga kapal itu masuk ke selokan. Di sana ia bertemu dengan seorang badut menyeramkan yang mengajaknya berkenalan dan "membawanya" masuk ke selokan itu dan hilang selamanya. 

Sang kakak yang bernama Bill sungguh terpukul akan kejadian itu dan dibantu dengan teman-temannya yaitu Richie, Eddie, Stanley, Ben, Mike dan Beverly mereka mengungkap tentang badut pemakan manusia itu.

Oke, sekian premis atau sinopsis singkat mengenai film ini. Jujur film ini memberikan saya penyegaran baru setelah lama tidak menikmati film-film horor asal barat. Mungkin ini juga yang menjadi inspirasi dari serial Stranger Things karena premisnya cukup mirip.



Mengisahkan kota dengan kejadian aneh dan sekelompok anak berusaha memecahkan misteri di dalamnya. Walau begitu saya sendiri belum pernah membaca novel karya Stephen King apalagi menyaksikan film IT yang versi 1990-nya.

Impresi saya setelah selesai menonton film ini adalah, keren. Ya ini adalah film horor yang menekankan pada kita bahwa rasa takut adalah musuh terbesar bagi kita yang perlu dilawan. Representasi dari badut yang bernama Pennywise ini juga benar-benar menggambarkan ketakutan para geng loser(sebutan kelompok Bill dan kawan-kawannya) untuk mengintimidasi mereka.

Horor dan teror yang disajikan juga terasa pas porsinya dengan fase cerita yang tidak terburu-buru dan menegangkan. Ada juga jumpscare di saat-saat tertentu yang semakin mengejutkan saya sebagai penonton.

Brilian, bagaimana cerita yang dibawakan seiring dimunculkannya Pennywise dan upaya pemecahan misteri oleh Bill dan teman-temannya ini. Pennywise di sini juga tidak selalu digambarkan menang, karena saat Bill dan teman-teman telah mengetahui kelemahannya, ia juga dapat dikalahkan. 

Karakter-karakter yang ada di film ini juga dieksplorasi dengan cukup baik, latar belakang mereka hingga ketakutan mereka yang dibawakan oleh Pennywise menjelaskan beberapa hal tentang diri mereka. Walau ada beberapa karakter yang saya rasa kurang digali masa lalunya.



Tapi itu wajar saja sih, karena sangat tidak mungkin memasukkan semua unsur dalam novel kedalam sebuah film. Maka dari itu saya sangat ingin lanjut menonton film keduanya yang berjudul IT Chapter Two yang tayang 2019 lalu. 

Oke, mungkin sekian ulasan saya soal film horor seru dan keren ini. Mohon maaf tidak terlalu detail seperti biasa hehe. Karena selain menghindari bocoran juga agar para pembaca lebih menikmati saja sih saat menyaksikannya kelak.

Saya merekomendasikan ini film bagi teman-teman yang memang suka film horor dan suka juga dengan novel-novel karya Stephen King. Semoga bermanfaat ya, kurang dan lebihnya saya mohon maaf. Wassalamu'alaikum. 



Gambar : Google, Tangkapan Layar YouTube

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Sudah nonton film IT chapter one dan memang filmnya semenegangkan itu, menurut ku ini lebih baik dari chapter two biarpun bagus juga kok filmnya.

    BalasHapus
  2. Badut pemakan manusia?? Maksudnya kanibal gitu...?
    Hiiii sereeeem donk

    BalasHapus
Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)