Telusuri

Polyglot

Kalau teman-teman biasa melihat cerita instagram saya mungkin sudah tidak asing atau sudah tahu bahwa saya sedang belajar sebuah bahasa baru yaitu Mandarin.

Bukan tanpa alasan, keinginan dan ketertarikan saya untuk pandai dan bisa berkomunikasi dengan bahasa ini adalah karena beberapa hal yang nantinya akan saya tulis di bawah. Namun tidak hanya bahasa nenek moyang saya saja yang saya saat ini pelajari melainkan satu bahasa lagi yaitu Jerman. Mau tau? Mari kita bahas.

Sebelum ke alasan inti mengapa saya ingin belajar Mandarin, mari kita kembali ke masa-masa saya kecil dulu saat saya sebelum atau sesudah masuk SD kalau tidak salah. Saya sebenarnya sudah les bahasa Mandarin di dekat rumah, intensif dan privat karena hanya saya sendiri. Namun yang namanya masih kecil ya saat itu saya tidak paham benar kenapa harus belajar ini, jadinya proses itu hanya sekadar formalitas saja bagi saya ketika itu.

Nah, kembali ke masa ini. Kenapa saya memutuskan ingin kembali belajar Mandarin? Alasan pertama dan yang paling utama tentunya karena saya adalah seorang Tionghoa, tentunya saya secara pribadi ingin juga bisa berbicara bahasa nenek moyang saya yang berasal dari Tiongkok itu. 

Alasan berikutnya adalah ketika saya terinspirasi, terenyuh dan kagum pada masyarakat di negeri tirai bambu itu, dalam kanal YouTube TreeMan, saya melihat sendiri bagaimana masyarakat disana begitu ramah dan ringan tangan dalam menolong orang-orang yang kesusahan.

Maka dari itu pula saya jadi semakin tertarik lagi ingin mengetahui lebih jauh dan dalam soal budaya Tionghoa. Saya jadi mulai belajar secara otodidak, menonton drama China, mengikuti akun-akun Instagram yang berkaitan dengan negara Tiongkok juga. Bahkan saya ingin rasanya tinggal dan kuliah di sana.

Banyak orang yang belajar Mandarin itu adalah untuk alasan bisnis atau pekerjaan, karena kalau kita bisa bahasa Mandarin peluang kerja dan gaji yang kita akan dapat juga nggak main-main. Namun untuk saya pribadi, alasan saya jelas seperti yang saya tuliskan di atas bahwa saya ingin lebih mengenal budaya dan bahasa Tionghoa dan alasan lainnya itu hanya saya anggap bonus saja.

Kemudian kenapa saya ingin belajar bahasa Jerman? Karena ingin aja hehe, ada sih alasan lain seperti saya melihat konten-konten Pak Irwan Prasetiyo yang menjelaskan bagaimana rasanya kuliah dan kerja di Jerman. Betapa terkejutnya saya rupanya kuliah di sana bisa gratis loh dan kita juga mudah kalau ingin menetap di sana.

Jadi berangkat dari alasan itu saya ada sedikit motivasi untuk memelajari salah satu bahasa benua Eropa tersebut. Nah, itu tadi sedikit banyak alasan dari saya mengapa ingin sekali belajar bahasa baru. Sekarang mari saya berikan cara bagaimana cara saya belajar secara otodidak. Cara ini mungkin beda ya bagi orang lain, saya di sini hanya membagikan momen kepada pembaca saja, siapa tahu tertarik dan ingin belajar bahasa juga.

Yang pertama bahasa Mandarin, di sini saya menggunakan aplikasi SuperChinese dan untuk Jerman saya menggunakan aplikasi Learn German dari bnr. Dua aplikasi saya sudah cukup bagus apalagi untuk SuperChinese keren dan mudah untuk dipahami, belum lagi ada fitur ruang obrolan di mana kita bisa bercakap-cakap untuk menguji seberapa fasih bahasa Mandarin kita dengan para murid pengguna aplikasi SuperChinese di seluruh dunia.

Gimana, tertarik nggak? Kalau untuk Learn German sih lebih ke kosakata saja yang ada, jadi kita bisa belajar banyak tentang kosakata bahasa Jerman di sini. Tapi juga ada sesi praktik untuk mengasah dan menguji Kosakata yang telah kita pelajari. 

Mungkin hanya sekian ya artikel kali ini, mohon doanya agar saya dapat menjadi seorang polyglot karena menurut saya belajar bahasa adalah salah satu investasi masa depan terhadap diri sendiri yang begitu bagus. Karena banyak keuntungan yang kita dapatkan dari belajar bahasa.

Tahu Fiki Naki? Keren kan beliau? Nah, beliau juga salah satu motivasi saya untuk bisa belajar banyak bahasa. Terima Kasih telah membaca hingga selesai, semoga kita dapat bertemu lagi di artikel dan atau di tulisan selanjutnya.

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Baru tahu kalo kang Muhammad Teddy Wijaya seorang Tionghoa. Salam kenal kang.

    Ternyata alasan utama ingin belajar bahasa Jerman ingin kuliah disana ya kang, tentu susah kalo kita kuliah di Jerman tapi tidak bisa bahasa Jerman. Kabarnya nyari kerja di Jerman agak mudah mana gajinya gede karena pakai Euro.

    BalasHapus
Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)