Telusuri

Dua Garis Biru

Apa yang akan anda lakukan jika suatu saat anak anda atau bahkan anda sendiri melakukan perzinahan? Mungkin film ini bisa memberikan sedikit gambaran akan hal itu. Yupz, inilah dia Dua Garis Biru.

Assalamu'alaikum para pembaca semua, sudah lama nih nggak memerbarui tulisan di blog hehe. Kalian masih sehat-sehat saja kan? Semoga sehat agar bisa terus membaca tulisan dalam blog ini wkwk. Oke, jadi dalam artikel kali ini saya ingin mengulas salah satu film buatan asli Indonesia yang judulnya adalah Dua Garis Biru.

Mungkin ini pertama kalinya saya mengulas film dari Indonesia karena biasanya saya hanya mengulas anime dan film-film negara lain hehe. Tapi karena beberapa waktu lalu saya cukup tertarik dengan film ini makanya saya coba tonton agar tidak penasaran tentang filmnya.

Mari masuk ke premis, bercerita tentang dua orang anak SMA yang merupakan sepasang kekasih. Si perempuannya merupakan anak orang kaya sedangkan si laki-laki merupakan anak yang biasa-biasa saja ekonominya bahkan cowoknya ini bodoh di sekolah.

Suatu hari ketika dua insan ini bersenda gurau di kamar sang cewek, terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan tersebut. Setelah mengetahui fakta bahwa si cewek ini hamil akhirnya mereka mencoba mencari cara agar kehamilannya tidak diketahui kedua belah keluarga.

Oke, sekian premis atau mungkin sinopsis singkat mengenai film ini. Jujur saya diberikan sebuah gambaran yang cukup kompleks dan nyata tentang bagaimana anak-anak muda ini yang bernama Bima dan Dara dalam mencoba menyembunyikan kesalahan mereka dari kedua orang tuanya.

Tentunya yang paling depresi bahkan sampai pernah lari itu tentu saja si Bima dan ia pun menyesal hingga bingung bagaimana harus cerita ke orang tuanya. Dari segi cerita juga film ini membawa kita bagaimana peran orang tua itu begitu penting agar sang anak tidak mudah terjerumus ke hal-hal yang berbahaya seperti ini. 

Konflik batin dari dua sudut pandang keluarga di film ini juga dapat kita rasakan dan seakan ikut terbawa pada akar masalah itu sendiri. Dalam hal pengarakteran sih tidak ada yang begitu spesial selain dua pemeran utama ini yaitu Dara dan Bima karena lika-liku kehidupan mereka pasca 'perbuatan' itu cukup seru untuk kita ikuti. 

Namun konflik keluarga kedua belah pihak di sini juga mendapat porsi yang cukup dan membuat kita bersimpati dengan setia karakternya, bagaimana Bima yang hanya dari masyarakat ekonomi bawah harus menanggapi gunjingan tetangga dan orang tua Dara yang begitu tidak menyangka anak perempuan tertuanya itu terjerumus kepada hal seperti itu.

Semuanya terasa asik dan penuh akan pesan moral, walau saya agak kurang suka dengan tingkah Dara yang begitu ngotot pada kedua orang tuanya padahal mereka yang berbuat, mereka juga yang salah tapi seakan hak-haknya perlu dipenuhi. 

Mungkin hanya itu sedikit ulasan dari saya, semoga film ini memberikan banyak sekali pelajaran bagi siapapun yang menontonnya, semoga juga anda yang membaca ini dapat sedikit gambaran kalau memutuskan untuk menonton filmnya. Semoga bermanfaat, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Gambar : Pinterest, Tangkapan Layar 

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Jadi ingat nonton film bareng teman di bioskop tahun 2019 kalo gak salah.. Dan memang dari awal si Bima tergolong beruntung karena orang tua Dara tak melaporkan ini sebagai tindak kriminal, malah memberika Bima pekerjaan.

    Dari film ini kaya diajarkan untuk tetap memperlakukan baik anak meski kesalahannya sangat fatal. Tapi tetap ada tanggung jawab yang harus dipikul sendiri.

    Kalau di kampung kampung, yang begini lumayan sering. Tapi penanganan nya saya rasa gak sebaik di film..

    BalasHapus
Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)